oleh Muhammmad Asqalani 


seluruh buku terbuka, seluruh mata terjaga,

seluruh ruh terbang ke dada siapa saja,

yang gampang belajar dan sulit putus asa.

.

seorang lelaki duduk ke arah hening, malam yang kelam

tanpa bulan dan gemintang, sebentar matanya pejam,

dua bentar airmatanya ngalir, tiga bentar ia sungguh menangis hujan.

ia teringat sesuatu yang harus dilupakan, ia teringat, benar-benar hingat.

keringat mengalir di kulit jangat, entah karena napasnya sesak

dan pilu mendesak?

adakah Tuhan melingkar di oval kepalanya?

.

segala derita menderit, segala penderitaan bercerita,

kepada kayu, kepada api, kepada tubuh yang dibakar,

kepada abu. kepada angin yang terbang menuju surga?

Kubang Raya, 2 Agustus 2021